Sabtu, 23 Maret 2013

The Echoes In My Mind: A Tribute To

The Echoes In My Mind: A Tribute To: “I think of you as a friend. I used to think "friend" was just another word... Nothing more, nothing less. But when I met you, I...

Kamis, 14 Maret 2013

My Lovely Classmate (Int'l Accounting)


Ini foto buat kenang-kenangan
nggak terasa sebentar lagi akan berpisah :(
satu-satu udah pada wisuda
yang masih tinggal, tetap semangat ya
kita semua pasti wisuda dan raih gelar SE itu :)

artist:
barisan atas: Dyo, Fadil, Welly, Iqbal, Putra, Indra, Adi, Rahman
barisan tengah: Arif (comting), Vicky, Wati, Lani, Nike, Olan, Vivil, Eka, Dede, Mudkal
barisan bawah (duduk): Rahmi, Angge, Yani, Putri (me), Oni, Ises, Cia, Widya, Iim

sebenarnya masih ada dua orang lagi: Melin dan Ridha
tapi kebetulan mereka berdua sedang ada urusan
terpaksa mengorbankan buat foto kelas

setelah nanti kita tidak bersama, jangan sampai silaturrahmi kita terputus ya
InsyaAllah, suatu saat nanti, kita bakal bertemu kembali
ntah itu ketika kita merangkul pasangan kita
atau menggendongi anak-anak kita
atau juga ketika kulit kita sudah keriput
dan dipanggil 'kakek' dan 'nenek'
Hehehehehehe ^_^

kita akan merindukan satu sama lain!!!!!!
gudlak ya buat cita-cita kita setelah kuliah ini

: I'll never forget them :

Rabu, 13 Maret 2013

How unlucky I am…

Nggak tau mau mulai curhatnya darimana, bingung! Hari ini tepatnya tanggal 11 maret 2013, aku mengikuti ujian komprehensif, setelah seminggu yang lalu aku menyelesaikan seminar hasil thesisku. Hari ini, sangat menegangkan. Demam panggung tiap saat hamper kurasakan. Mulai dari sakit perut tiba-tiba, pusing, pengen BAK dan BAB juga. Belum lagi perasaan yang tak menentu, berdebar-debar dan alunan nafas yang tak beraturan. Dalam hati selalu kuingat, “INI PASTI BERLALU, APAPUN HASILNYA, AKAN TERLALUI JUGA WAKTU INI OLEHKU”. 

Kutenangkan pikiran, hati dan perasaanku hingga namaku akhirnya benar-benar dipanggil. Ya, aku menjadi yang pertama masuk ke ruang penguji, untuk program internasional. Aku sedikit terperangah, karena dosen pengujiku adalah dosen pembimbing skripsiku terdahulu. Buk Yulia Hendri Yeni, nama beliau. Sebenarnya aku semakin gugup, karena merasa harus berhasil menjawab semua ujian yang tanyakan, aku tidak ingin mengecawakan dan membuat beliau malu jika nantinya aku gagal dalam kompre kali ini. 

Ditengah-tengah detik yang kosong sedang beliau mempersiapkan pertanyaan, kuatur kembali alunan nafasku dan beristighfar dalam hati. Aku mencoba tenang dan bersikap dewasa. Akhirnya beliau memulai ujian kali ini dengan beberapa pertanyaan dasar akuntansi. Secara sederhana aku memang bisa menjawabnya, namun ketika makin digali, tiba-tiba jalanku buntu dan aku hanya diam. Aku mulai stress dengan kelanjutan-kelanjutan pertanyaan setelahnya. Ntah apa sebabnya, aku menjadi tidak mengerti apa-apa. Ya, seperti orang bodoh yang ditanyakan mengapa kita butuh  makan saja tidak tau jawabannya. Apa aku seorang mahasiswa??? Semua yang ditanyakan beliau telah kupelajari sebelumnya. Di semester 1 dan 2 dulu. “Ya Tuhan… apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus mencapai nilai minimum untuk kelulusan, 60 saja sudah cukup bagiku, apa aku mampu mendapatkannya?” teriakku dalam hati. 

Baiklah, sepertinya dosen penguji pertamaku sudah muak dengan jawaban-jawaban sederhanaku hingga beliau memutuskan untuk memberiku pertanyaan sekali lagi sebelum beliau benar-benar menyelesaikannya dan menyuruhku keluar dari ruang. Alhamdulillah, untuk pertanyaan terakhir aku mampu menjawabnya dengan sempurna hingga beliau memberiku skor 1 yang artinya 100. Hanya ini yang lengkap dan benar jawabanku. Sedang sebelumnya, aku hanya diberi skor ½, ½, dan ¼. Oke, akupun mengiyakan perintah beliau dengan nada yang mulai luntur, lesu, dan benar-benar tidak puas.

Tidak sampai 10 menit aku menunggu giliranku untuk dipanggil ke penguji yang kedua, akupun masuk ke ruangan. Aku kira, disini lebih membuatku nyaman untuk menjawab ujian. Sudah mulai tenang rupanya. Bahasa inggrisku dalam menjawab soal ujian sudah tak konsisten lagi, akhirnya kucampur bahasaku dengan bahasa Indonesia. Untungnya penguji kedua ini mengizinkan. Pertanyaan demi pertanyaan mengalir dengan seriusnya dari beliau. Namun aku tidak menanggapinya seserius itu, sesekali kupecah suasananya dengan tertawa kecil. Modusku, agar lebih rileks dalam menjawab. Hmmm… untuk di penguji kedua ini, total skor yang kudapatkan 64, sedang di penguji pertama tadi hanya 50 yang diberikan. Artinya rata-rata dari kedua skor itu adalah 57. Astaghfirullah… aku hanya butuh 3 skor lagi untuk meloloskan diriku di ujian kompre hari ini. Tapi sayang, keputusan ini tak dapat diganggu gugat. Aku menjerit dalam hati, “Ya Allah, bantu aku. Aku ingin lulus dikompre pertama ini”, namun percuma, tidak ada perubahan sama sekali. 

Diakhir sesi yang diisi dengan pengumuman kelulusan oleh penguji kedua, akhirnya aku tak mampu membendung rasa sedih dan kecewa yang kutahan sejak tadi. Aku menangis, ya aku memang membebaskan diriku untuk menangis. Aku benci dengan keputusan ini. Tapi mau tidak mau aku dipaksa menerimanya, tak peduli dengan lapang dada atau dengan sakit hati yang cukup dalam. Aku pikir semua ini hanya mimpi burukku, sehingga aku seperti orang gila berusaha membangunkan diriku dan menganggap sebenarnya aku lulus. Namun, keputusan sudah bulat dan memang seperti itulah kehendak Dia. Di kertas itu tertulis: TIDAK LULUS. 

Baiklah, aku mengerti dan akhirnya aku keluar dengan gontai dan sibuk melap-lap airmataku yang terus saja membanjir. Aku merasa malu bukan main, jika orang-orang yang ramai diluar, tahu kalau aku menangis karena tidak lulus. Aku hanya tunduk dan tak berani menatap kedepan. Kupersilahkan badanku menduduki bangku kosong disebelah sahabat terbaikku yang sudah kuanggap sebagai kakak dan saudara itu. Dia yang sedari tadi pagi menungguku diluar ruangan, sebelumnya dia juga yang mengantariku pagi tadi. Lagi, aku mengecewakannya. Kulanjuti tangisanku ketika menatapnya dan mengatakan keputusan itu. Aku melihatnya sangat letih karena menungguiku dari pagi hingga siang ini. 

Aku semakin merasa bersalah. Belum lagi ketika kubuka isi pesan singkat dari perempuan yang sangat kucinta yang berada jauh dirumah sana, “gimana hasilnya nak?” aku kembali lunglai dan merasakan sakit dan sesak dari dadaku. Sms itu dari ibu. Ya Allah… aku tak tega mengatakan yang sebenarnya pada beliau. Aku mengecewakan beliau. Dengan sisa-sisa airmata yang masih basah dipipi, kubalas pesan itu, “puput belum lulus bu, tanggal 1 april ujian lagi bu,” hanya itu yang kukirim pada beliau. Ayu sibuk menenangkanku dan berusaha membuatku kembali bersemangat. “nggak apa apa nak, sabar ya?” Ibu membalas pesanku tadi beberapa menit kemudian. Dalam hati seolah-olah kuberbisik, “Ibu, maafkan puput, lagi-lagi membuat Ibu kecewa. Put tau Ibu juga sedih, tapi put akan berusaha lebih lagi bu, untuk ujian kompre selanjutnya. Tapi termakasih banyak bu, untuk doa-doa yang Ibu haturkan demi put dan kelancaran ujian hari ini.”

Ya Allah, maaf jika kesombongan yang ada pada diriku, membuat aku jauh dari nikmat-nikmat dan rezeki-Mu. Termasuk hasil yang kudapat hari ini. Maafkan aku, jika itu menjadi penghalang dari kelulusanku. Aku akan memperbaiki diriku untuk menjadi lebih baik lagi, dalam segala hal. Ibadahku, sikapku, sifatku. Maaf jika aku melupakan-Mu dan lupa sebenarnya segala yang terjadi di dunia ini, adalah atas kehendak-Mu. Aku hanya bisa protes dan enggan bercermin, jika sebenarnya kegagalanku karena diriku sendiri, yang mungkin tidak maksimal berusaha dan belajar. 

Ya, jika ini yang terbaik untukku, aku akan menerimanya, kali ini tidak karena keterpaksaan, tapi dengan mencoba ikhlas, terima dengan lapang dada, karena sebenarnya tidak ada sesuatu yang terjadi jika tidak ada hikmah dibaliknya. Terimakasih ya Allah, untuk kesempatan hari ini, kesempatan bisa mencicipi bagaimana rasanya berada dalam suasana ujian kompre. Namun setelah aku pikir-pikir, sepertinya aku beruntung, karena sebenarnya dapat kesempatan lagi pada tanggal 1 April mendatang, ujian kompre lagi. Untuk saat ini, aku diberi waktu 3 minggu, mengasah kembali otakku dan mengulang pelajaran-pelajaran itu hingga benar-benar tersimpan rapih di memori kepalaku, sebelum kukeluarkan pada saat kompre kedua nanti.

Terakhir, sahabatku berpesan: “KEJARLAH AKHIRATMU, DUNIAMU PASTI MENYUSUL”. Sebaiknya kamu perbaiki ibadah dan kedekatan emosionalmu pada-Nya, sehingga kamu dapati Dia mempermudah semua urusanmu di dunia ini. Itu seperti sudah menjadi rumus yang pasti. “DIA ADALAH SEBAGAIMANA PERSANGKAANMU”. Jangan pernah berpikir Dia tidak menyayangimu sehingga kamu menjauhi-Nya. Semakin dekat kamu dengan-Nya maka semakin sayang pula Dia padamu. Jangan biarkan dirimu begitu larut dan akhirnya tenggelam dalam kesedihan dan penyesalan seperti ini. Ayo bangkit! Hari ini bukanlah akhir dari segalanya, hari esok masih ada, insyaAllah keberuntungan lain menghampirimu. AMIN…‼‼!

Finally, I am smiling and feel better and hope more comfortable soon J
ALHAMDULILLAH ^_^

crying? why not...!


Dream is great..?

Senin, 11 Maret 2013

I am not really fail :D


Just Hussssssttt :)

Aku bilang, jangan kasih tau siapa kita, dengan gamblangnya kepada orang yang penasaran dan pengen tau aja tentang kita. biarkan mereka tenggelam karena keingintahuan nya sendiri. yang musti kita lakukan, berlakulah seperti kita yang misterius dan amat susah ditebak sehingga kita layaknya unik yang berbeda dari yang kebanyakan. karena dengan begitu orang akan lebih menghargai kita sebenarnya juga mengingati kita..

Kamis, 07 Maret 2013

Woman's Day... Congratulation!



SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA :)

Google juga memperingati Hari Perempuan Sedunia dengan doodle khusus. Sebanyak 27 wajah perempuan dari berbagai belahan dunia pun muncul di halaman utama mesin pencari Google hari ini, jumat 8 maret 2013. (sumber: http://tekno.liputan6.com/)

Tulisan "Google" pun terlihat tersembunyi di antara 27 wajah yang terdiri dari beragam etnis, ras, dan budaya ini. Dari 27 wajah, terlihat perempuan dengan tatanan rambut dan dandanan berbeda-beda. Bahkan salah satunya ada yang mengenakan kerudung.



Dilansir dari laman IBN Live, ini kelima kalinya Google membuat doodle khusus memperingati Hari Perempuan Sedunia. Google membuatnya pertama kali pada tahun 2005. Setelah empat tahun absen, doodle peringatan ini kembali muncul dari 2009 hingga 2012.

Ada tema berbeda yang menghiasi peringatan ini tiap tahunnya. Di 2013, tema yang dipilih adalah: "A Promise is a Promise: Time for Action to End Violence Against Women". Tema ini dipilih akibat banyaknya aksi kekerasan yang menjadikan wanita sebagai korban. Baik itu kekerasan individu, atau kekerasan sistematis yang dilakukan oleh beragam institusi, dari rumah tangga, perusahaan, hingga pemerintahan. (GAL)

Di Indonesia sendiri, perayaan ini dilaksanakan di tengah badai kekerasan seksual yang menghantui perempuan dan anak-anak di setiap jengkal tanah yang dipijaknya. (http://news.detik.com/)

Diharapkan, semoga tidak ada lagi kejadian-kejadian yang menguras airmata yang terjadi pada seluruh perempuan-perempuan hebat di seluruh dunia ini.